Profil Desa Gantungan
Ketahui informasi secara rinci Desa Gantungan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Tegal. Mengupas tuntas potensi agribisnis, geliat UMKM, tata kelola pemerintahan, serta dinamika sosial masyarakat di lereng Gunung Slamet. Informasi faktual dan terbaru untuk referensi pembangunan daer
-
Sentra Pertanian Strategis
Berada di dataran tinggi yang subur, menjadikan sektor pertanian, terutama padi, jagung, dan melinjo, sebagai tulang punggung utama perekonomian desa.
-
Masyarakat Berdaya dengan Inovasi Lokal
Memiliki semangat kewirausahaan yang tercermin dari pengembangan produk UMKM seperti keripik kulit melinjo, menunjukkan kemampuan adaptasi dan inovasi warga.
-
Peningkatan Infrastruktur Berkelanjutan
Pembangunan yang terus berjalan, seperti perbaikan akses jalan dan fasilitas air bersih, menjadi prioritas pemerintah desa untuk meningkatkan kualitas hidup dan konektivitas wilayah.

Terletak di kawasan perbukitan yang subur di lereng Gunung Slamet, Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, menampilkan wajah sebuah wilayah pedesaan yang dinamis. Dengan topografi yang menantang sekaligus menjanjikan, desa ini mengandalkan sektor pertanian sebagai motor penggerak utama ekonomi, sembari terus berupaya meningkatkan kualitas hidup warganya melalui pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat yang terencana. Wilayah ini bukan hanya sekadar satuan administratif, melainkan sebuah ekosistem sosial-ekonomi yang hidup dan berkembang.
Letak Geografis dan Tatanan Administratif
Desa Gantungan secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di area selatan Kabupaten Tegal menempatkannya sebagai salah satu desa penyangga dengan karakteristik agraris yang kuat. Berdasarkan data yang dihimpun, letak koordinat desa ini berada di sekitar 7°4′19″ Lintang Selatan dan 109°13′48″ Bujur Timur. Kode Pos untuk wilayah ini ialah 52473.
Secara kewilayahan, Desa Gantungan memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Lebakwangi. Sementara itu, di sebelah selatan, desa ini bersebelahan dengan Desa Cerih. Batas-batas ini bukan hanya sekadar penanda administratif, tetapi juga menjadi jalur interaksi sosial dan ekonomi antarwarga desa di Kecamatan Jatinegara.
Aksesibilitas menuju Desa Gantungan cukup memadai, terhubung oleh jalan kabupaten yang menjadi jalur vital bagi mobilitas penduduk dan distribusi hasil bumi. Jaraknya dari pusat ibu kota Kabupaten Tegal, Slawi, berkisar 22 kilometer dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor. Kondisi jalan yang terus menjadi perhatian pemerintah, sebagaimana tercatat dalam alokasi perbaikan infrastruktur jalan dari Jatinegara menuju Gantungan, menunjukkan komitmen untuk menjaga kelancaran akses dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Demografi dan Struktur Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan termutakhir dari Wikipedia yang merujuk pada data tahun 2024, jumlah penduduk Desa Gantungan tercatat sebanyak 4.230 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 2.213 jiwa laki-laki dan 2.017 jiwa perempuan. Data tersebut menunjukkan rasio jenis kelamin yang relatif seimbang, sebuah ciri demografis yang umum di banyak wilayah pedesaan di Jawa.
Dengan luas wilayah yang menjadi basis data perhitungan, kepadatan penduduk di Desa Gantungan mencerminkan pola pemukiman pedesaan yang tidak terlalu padat, memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Desa ini secara administratif terbagi ke dalam beberapa pedukuhan, yang selanjutnya dipecah menjadi 13 Rukun Tetangga (RT) dan 2 Rukun Warga (RW). Struktur ini mempermudah koordinasi pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor agraris, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Generasi muda, meskipun sebagian mulai merambah sektor lain seperti perdagangan dan jasa, masih banyak yang terlibat dalam pengelolaan lahan warisan keluarga. Tingkat pendidikan warga terus menunjukkan tren positif seiring dengan ketersediaan fasilitas pendidikan dasar di dalam dan sekitar desa.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Roda pemerintahan di Desa Gantungan dijalankan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) yang terdiri atas Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Pemdes berperan sentral dalam merumuskan kebijakan pembangunan, mengelola anggaran desa (APBDes), serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh warga. Tata kelola yang transparan dan akuntabel menjadi kunci untuk meraih kepercayaan publik dan memastikan program pembangunan berjalan efektif.
Salah satu fokus utama pemerintahan desa dalam beberapa tahun terakhir ialah pembangunan dan perbaikan infrastruktur dasar. Proyek-proyek seperti pembangunan sumur bor dan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) yang diinisiasi oleh berbagai pihak bekerja sama dengan pemerintah desa menjadi bukti nyata upaya pemenuhan kebutuhan dasar warga, terutama terkait akses air bersih dan sanitasi. Proyek ini sangat krusial mengingat kondisi geografis perbukitan yang terkadang menyulitkan akses air pada musim kemarau.
Kolaborasi antara pemerintah desa dengan pemerintah kabupaten juga berjalan baik. Berdasarkan informasi dari portal berita resmi desa tetangga, Kecamatan Jatinegara pada tahun 2025 mendapatkan alokasi anggaran signifikan untuk perbaikan infrastruktur jalan di 12 titik, termasuk ruas yang melintasi atau menuju Desa Gantungan. Hal ini menegaskan bahwa Desa Gantungan merupakan bagian integral dari rencana pembangunan yang lebih luas di tingkat kecamatan dan kabupaten.
Potensi Ekonomi: Jantung Pertanian dan Geliat UMKM
Kekuatan ekonomi Desa Gantungan berakar kuat pada tanahnya yang subur. Lahan pertanian yang terhampar luas menjadi kanvas bagi para petani untuk menanam beragam komoditas. Padi sawah dan palawija seperti jagung merupakan komoditas pangan utama yang menopang ketahanan pangan lokal. Udara sejuk dan curah hujan yang cukup mendukung produktivitas lahan sepanjang tahun.
Selain itu, Desa Gantungan memiliki potensi signifikan dalam komoditas perkebunan, salah satunya yakni melinjo. Tanaman ini tumbuh subur di pekarangan-pekarangan rumah warga dan kebun-kebun. Melinjo tidak hanya dimanfaatkan bijinya untuk diolah menjadi emping, tetapi juga kulitnya. Inovasi yang patut dicatat datang dari kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti yang pernah dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pancasakti Tegal. Mereka melatih warga untuk mengolah limbah kulit melinjo menjadi produk bernilai ekonomi, yaitu keripik kulit melinjo aneka rasa dengan kemasan menarik yang disebut "Krinjo".
Kegiatan ini merupakan cerminan dari potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Gantungan. Pengembangan produk olahan hasil pertanian seperti ini tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi ibu-ibu rumah tangga dan pemuda desa. Di samping pengolahan hasil pertanian, sektor peternakan skala rumah tangga seperti ayam dan kambing turut menyumbang pendapatan tambahan bagi keluarga. Warung-warung kelontong dan usaha jasa kecil lainnya melengkapi mozaik ekonomi desa yang terus bergerak.
Infrastruktur dan Kehidupan Sosial Budaya
Pembangunan infrastruktur di Desa Gantungan terus menunjukkan kemajuan. Jaringan jalan desa, meskipun sebagian masih memerlukan perhatian lebih, secara umum telah menghubungkan antar pedukuhan dan mempermudah aktivitas sehari-hari. Ketersediaan listrik dari PLN sudah menjangkau hampir seluruh rumah tangga, sementara sinyal telekomunikasi dari beberapa operator seluler juga telah tersedia, membuka akses informasi dan komunikasi bagi warga.
Fasilitas publik yang tersedia meliputi lembaga pendidikan dasar, seperti Sekolah Dasar Negeri, yang menjadi fondasi pendidikan bagi anak-anak desa. Untuk layanan kesehatan, warga dapat mengakses Posyandu yang aktif mengadakan kegiatan rutin serta Puskesmas Pembantu atau Puskesmas di tingkat kecamatan. Sarana ibadah, mayoritas berupa masjid dan musala, berdiri di setiap pedukuhan dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta sosial masyarakat.
Kehidupan sosial di Desa Gantungan sangat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi "jogo tonggo" atau saling menjaga tetangga masih sangat kental dan terbukti efektif dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk saat masa pandemi. Kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti, pengajian, dan perayaan hari besar nasional maupun keagamaan menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Tantangan dan Arah Pembangunan ke Depan
Desa Gantungan, dengan segala potensi yang dimilikinya, berada di lintasan pembangunan yang menjanjikan. Kekuatan utamanya terletak pada sektor pertanian yang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang ulet. Namun tantangan ke depan juga tidak ringan. Adaptasi terhadap perubahan iklim, regenerasi petani, dan peningkatan skala UMKM dari level lokal ke pasar yang lebih luas menjadi agenda penting yang harus dijawab.
Optimalisasi potensi desa memerlukan sinergi berkelanjutan antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal seperti akademisi dan pemerintah daerah. Dengan fondasi sosial yang kuat dan arah pembangunan yang jelas, Desa Gantungan berpeluang besar untuk tidak hanya menjadi desa yang mandiri secara ekonomi, tetapi juga menjadi contoh wilayah agraris yang sejahtera, berdaya saing, dan tetap menjaga kearifan lokalnya di tengah arus modernisasi.